Presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie dinobatkan sebagai bapak asuh Usaha Kecil Menengah (UKM) batik. Penobatan dilakukan dalam acara Indonesia Berkarya, Pengangkatan BJ Habibie sebagai Bapak Asuh UKM Pengrajin Batik Solo, di Galeri Batik Keris, Jalan Yos Sudarso, Rabu (29/6). Di hadapan puluhan pelaku usaha batik Kota Solo dan sekitarnya, Habibie meminta ada sinergi positif antara pengusaha besar dengan pelaku UKM model baju batik anak.
"Harus ada sinergi positif, ibaratnya 1+1 bukan 2 tetapi bisa 2 ribu, sehingga mampu mengembangkan produk batik dari kalangan UKM. Kalau hanya mengkritik dan omong saja itu bukan sinergi positif," ujar Habibie.
Habibie mengatakan pada zaman pemerintahan orde baru telah dirintis program plasma inti rakyat. Program tersebut, kata dia, menjadi contoh adanya sinergi positif dan menempatkan rakyat sebagai intinya.
"Membangun sumber daya manusia itu penting sebelum membangun Indonesia. Hubungan antara Batik Keris dengan pengrajin UKM batik merupakan sinergi positif," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, PT Batik Keris juga meluncurkan produk batik yang diberi nama Batik Rudy Habibie. Batik tersebut sangat istimewa karena menggambarkan perjalanan Habibie melalui simbol model baju batik anak peremupuan dan laki. Seperti truntum yang menggambarkan Habibie dan Ainun serta motif parang yang menggambarkan kesederhanaan Habibie.
Direktur Industri Kecil Menengah Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih menambahkan pihak kementerian mendorong program bapak asuh seperti yang dilakukan PT Batik Keris terhadap ratusan pengrajin UKM batik.
Sementara itu, CEO Batik Keris, Handianto Tjokrosaputro mengatakan PT Batik Keris saat ini memiliki ratusan anak angkat industri kecil batik anak. Ia mengatakan pihaknya mempunyai tujuan memperkenalkan batik ke internasional. "Dengan menjadi bapak asuh maka kami bisa saling menghargai," katanya.
Kedatangan BJ Habibie ke Solo juga dalam rangka pemutaran film Rudy Habibie dan meet and great bersama dengan pemain film yang disutradarai Hanung Bramantyo itu.
Film yang dibintangi Reza Rahadian, Chelsea Islan, Ernest Prakasa, Pandji Pragiwaksono, Doni Damara,Dian Nitami dan Raline Syah serentak ditayangkan perdana pada Kamis (30/6). Namun Kota Solo mendapatkan kesempatan untuk memutar pada hari Rabu (29/6) di salah satu mall terbesar.
Film yang mengangkat cerita masa remaja Rudy Habiebie yang tidak hanya belajar membuat pesawat, tapi belajar arti persahabatan dan cinta.